Pukul satu siang, Aidan sudah berpakaian rapi, celana jeans hitam panjang dan kaos putih. Aidan memastikan penampilannya sudah sangat tampan di cermin. Setelah puas dengan penampilannya, Aidan segera menyambar dompet dan mengantonginya. “Gendis, sudah siap?” teriak Aidan sembari keluar kamar. Aidan berniat mengajak Gendis membeli kebutuhan dapur. “Siap, Pak,” jawab Gendis. Gendis mendatangi Aidan. Aidan menatap Gendis dari atas sampai bawah, Gendis memakai pakaian yang ia belikan kemarin. Celana panjang dan sweeter putih, tanpa janjian baju mereka senada. “Wah, kita sehati banget, Ndis. Kita pakai pakaian yang sama,” ucap Aidan sambil menunjukkan kaos putih yang ia pakai. “Atau aku ganti aja ya, Pak? Nanti orang-orang ngira kita seorang pasangan,” ucap Gendis. “Ya bagus dong,”