85. Rumit

2133 Words

Aidan mengangkat pintu kamar Gendis dan mendirikannya dengan menyandarkan ke tembok. Aidan membenahi pintu kamar Gendis seorang diri karena tidak mau mengganggu orang-orangnya yang bekerja. Masalah seperti ini bukanlah hal yang sulit untuk Aidan. Pintu kamar Gendis masih utuh, hanya saja bagian engsel yang rusak. Gendis menatap Aidan yang dengan cekatan membenahi engsel pintu itu. Selama ini Gendis hanya tahu Aidan seorang CEO, kalau bekerja di rumah pun tidak jauh-jauh dari komputer, kertas, dan penggaris. Tetapi kini Aidan membawa peralatan pertukangan. “Pak Aidan kalau kayak gini gak beda jauh dengan bapak-bapak samping rumahku deh,” ucap Gendis yang masih berdiri menatap Aidan. “Mana ada bapak-bapak dengan kulit sekencang kulitku? Aku ini Mas-mas bukan bapak-bapak,” jawab Aidan.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD