23. Membayangkan Dirinya

1543 Words

Hari Rabu yang seharusnya menjadi jadwalnya bersama Naina terpaksa dibatalkan. Bayangan kemarahan istri mudanya dua malam lalu dan tadi siang masih jelas dalam ingatannya. Dengan berat hati, Chandra mengarahkan mobilnya ke rumah yang dihuninya bersama Davina. Begitu mobil berhenti, matanya langsung menangkap mobil mewah yang tak asing baginya. Langkahnya berat menuju teras, dan telinganya segera menangkap suara tawa riang Kayla yang diselingi suara laki-laki yang cukup familiar. "Sore," ucap Chandra singkat saat muncul di pintu ruang tamu. "Papa!" Kayla melompat dari pangkuan seorang pria dan berlari ke pelukannya. "Lihat, Papa! Om Rezka belikan boneka baru!" serunya bangga. "Sudah bilang terima kasih pada Om Rezka?" "Tadi sudah bilang!" "Pintar sekali anak Papa." Chandra mencium ke

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD