Fourty Nine

1060 Words

Zahra membuka mata. Beberapa kali wanita yang sedang hamil muda itu menghentakan tungkai kaki ke ranjang. “His! Gue kesel deh!” erangnya lalu menggerakan seluruh tubuh asal demi mengekspresikan bentuk unmood-nya hari ini. “Bosen.. Huwaaa!!” teriak Zahra. Ia menengadahkan wajah. Persis seperti orang putus asa sebelum menghembuskan nafas kasar dari mulutnya. “Hah!” “Berpikir Zahra.. Kamu harus apa biar nggak gila gini!” Sejujurnya Zarah menyesal. Tahu jika dirinya akan merasa sangat kesepian ia pasti tak menolak untuk ikut acara para orang tua. Sekarang Zahra bahkan tak tahu mereka ada dimana. Zahra mengambil ponsel yang satu jam lalu ia anggurkan. Tiba-tiba saja hatinya tergerak untuk mencari kontak Kahfi. Membuka kolom pesan mereka. Zahra P. : Aku mau ke Mall.. Izin pergi. Sent “Wai

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD