“Hiyaaaa!!!” Kahfi melirik kaca spion bagian tengah mobil, demi melihat tingkah aneh Raden Mas Atala Joyo Kusumo. Kepala Kahfi menggeleng. Entah sudah hitungan keberapa sejak mereka hengkang dari pelataran kampus, Kahfi tak memperhatikannya. Anak itu seolah tak memiliki rasa lelah sedikitpun. "Zahraaa!" Jerit Atala. Ia tak bosan mencoba menghubungi Zahra melalui akun sosial lain. Termasuk aplikasi burung biru yang selalu menebarkan keviralan untuk pertama kali. Jeduag!! Mobil berhenti secara mendadak membuat tubuh Atala terbentur jok yang Brandon duduki. "Fiii! Nyetir yang bener dong! Gue bakar SIM lo kapok ya!" Amuk Atala. Laki-laki itu lantas menundukkan badan untuk meraih ponselnya yang terjatuh ke atas lantai kabin. "Gini nih kalau SIMnya nembak! Pake jalur dalem kan lo!" Atala