"Lepas!" Zahra terus meronta. Ia ingin memberi pelajaran berharga pada Atala. Setidaknya laki-laki itu harus tahu dengan siapa dia berurusan jika terus menyakiti Aini. "Yang, tenang. Kamu lagi hamil." Bisik Kahfi. Dagunya bertumpu pada pundak Zahra yang menegang. "Tarik nafas, Ra. Buang perlahan. Inget Tuhan.." Zahra melakukan apa yang Kahfi perintahkan. "Nggak bisa!" Sentak Zahra tiba-tiba. "Aku mau bunuh anak kurang ajar itu, Fi. Sini Lo Tales!" teriakan kembali menggema. "Bran.. Ambil pisonya. Mati temen Lo ntar!" Brandon diam. Ia tak mau beranjak sedikitpun, membuat Kahfi kembali melayangkan perintah. Namun kali ini pada Ike- sang asisten rumah tangga. Ike berlari tergopoh-gopoh menghampiri majikannya. Tadi ia pikir Zahra hanya akan melakukan gertakan. Siapa sangka jika emosi b