XCIII

1103 Words

“Gimana udah enakan?” tanya Kahfi sembari mengurut batang leher Zahra. Zahra menegakkan tubuhnya, “pusing.. Jijik banget sama kata-kata Atala tadi Fi..” adunya. Zahra membiarkan Kahfi memapah dirinya masuk ke dalam mobil. “Air putih punya nggak kita?” ia bersandar lemah pada sandaran jok.  Baru kali ini.. Selama mengetahui dirinya mengandung buah hati Kahfi, Zahra bahkan hanya sesekali muntah. Itupun tak sampai membuat dirinya lemas, hampir kehilangan daya seperti sekarang ini. "Haus banget sumpah. Kerasa pait.."  “Aku cari dibelakang dulu ya, Yang. Bentar. Nyalain mesin, biar kamu nggak kepanasan.” Kahfi tetap membuka pintu yang Zahra tempati. Melakukan apa yang dirinya ucapkan sebelum berakhir menemukan sebotol air mineral. “Ngapain juga muter-muter gini!” heran Kahfi menepuk kenin

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD