XCVIII

1131 Words

Kahfi menggelar rapat tertutup. Ia memutuskan mengajak Brandon dan Atala untuk membolos dalam kelas mereka. Menghabiskan waktu yang tersisa dengan segelas kopi dingin gerai kopi kekinian anak Ibu Kota. “Jangan ada yang bikin story apapun!” larang Kahfi Atala yang baru saja asyik merekam kegiatan mereka menurunkan ponselnya, “belum gue upload kok. Chill man!” ujar Atala. Deretan gigi putihnya berbaris rapi. Ia memalingkan wajah ke sisi Brandon, “baru juga gue mau pamer ngupi, Mas Bran..” citit anak itu pelan agar tak di dengar Kahfi. Namanya juga Atala.. “Nanti Zahra bisa ngamuk liat kita buang waktu. Lo kalau kuat diomelin ya posting aja, Tal..” “Eh enggak kok Mas Fi.. Suwer tekewer-kewer.. Nih layar gue masih suci tanpa dosa-dosa kita.” Atala menyodorkan ponselnya yang menyala. “Gue

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD