XCVI

1138 Words

 “Mas Kahffiiii!” jerit Ike. Ia berlari sekuat tenaga. Tangannya bergerak agar kecepatan kaki-kakinya bertambah. Ike tak peduli. Sebagai anak buah, Ike harus melindungi calon istri anak bosnya dari godaan pejantan lain. “Hoh-hoh,” nafas Ike tersengal. “Mas.. Mbak Zahra..” ujarnya sembari menunjuk pintu masuk supermarket. Kahfi masih santai. Ia membuang puntung rokok asal. Satu minggu mengenal Ike, ia menjadi terbiasa dengan tingkah berlebihan sang asisten. “Zahra kenapa? Lupa bawa dompet?” tebak Kahfi asal. “Buk-kan..” Atala curiga. Melihat gelagat Ike, sepertinya ada hal serius yang menimpa Zahra. “Dia kenapa?!” panik Atala- raut khawatir tergambar jelas di wajah sahabat Kahfi itu. “Respon lo biasa aja dong Tal.. Ntar kalau Aini liat salah pah..” kalimat Kahfi terhenti kala Ike menga

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD