LXV

1143 Words

Zahra kesal. Waktu istirahatnya terganggu oleh kelakuan Kahfi. Ia bahkan tak tahu kapan pria itu keluar dari unit apartemen mereka. Kahfi tak ada pamit setelah menghempaskan pintu kamar, dan sekarang Brandon justru mengabari jika Kahfi membuat onar di salah satu kelab malam. Turun dari ranjang, Zahra mengambil salah satu sweater kebesaran miliknya. Ia turut menyambar kunci mobil dari atas nakas. Berjalan keluar kamar untuk mengabari Ike jika dirinya akan pergi sebentar. “Mbak Ike, saya mau jemput Mas Kahfi dulu. Kalau mau tidur duluan nggak apa, Mbak.” Ujar Zahra yang diangguki oleh Ike. Ike mengantarkan kepergian Zahra hingga ke depan pintu unit. Tak lupa orang kepercayaan Damayanti tersebut meminta Zahra untuk berhati-hati dijalan. Selama tinggal bersama anak dan calon menantu majikan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD