Entah pukul berapa ini, tapi rasanya ada sesuatu yang mengusikku sehingga tidur lelapku terganggu. Pergerakan yang berasal dari sisi di sebelahku seakan memaksa untuk membuka mataku yang sedang terpejam ini. Perlahan mataku yang tadi terasa seperti direkatkan oleh lem setan akhirnya terbuka walau belum sepenuhnya. Saat mataku terbuka, yang pertama yang dapat tertangkap oleh indra penglihatanku adalah langit kamar dengan lampu remang yang tergantung di pusatnya. Alisku mengernyit, berusaha mengingat di mana aku berada saat ini karena aku yakin ruangan ini bukanlah kamar yang biasa kutempati. Oh ... aku ingat! Ini ‘kan kamar Mas Dewa. Pergerakan yang masih terjadi di sebelahku membuat diri ini mau nggak mau memutuskan untuk berpaling ke samping dan mataku menemukan sosok Mas Dewa yang berg