"Bang Rafa kenapa tadi?" tanyaku sembari menjauhkan tangan Mas Dewa dari bibirku. "Katanya dia baru bangun tadi," jawab Mas Dewa sembari berdecak mggak suka. "Seriusan?" gumamku dengan nada ketidakpercayaan yang kentara pada kalimatku. "Bisa-bisanya dia nggak buat alarm tadi malam," dengus Mas Dewa sebelum melipat tangannya di depan d**a. "Udah, udah. Jangan misuh-misuh lagi," ujarku sebelum bungkam sepanjang jalan dan memilih untuk memejamkan mata saja karena diriku yang masih merasakan kantuk. * Mataku terbuka perlahan ketika merasakan adanya colekan pada pipi kiriku. Ketika aku menoleh ke samping, mataku menemukan sosok suamiku dengan jarinya yang menempel pada sisi pipiku. Ternyata Mas Dewalah pelaku yang membangunkanku dari tidur. "Udah sampai," ujar Mas Dewa sebelum keluar da