Arsen membawa Vivian pindah ke apartemen lain karena apartemen sebelumnya harus direnovasi ulang. Vivian hanya manut saja tanpa banyak protes. "Kita akan tinggal disini sekarang. Bagaimana kandunganmu apa ada keluhan atau semacamnya? biasanya wanita hamil akan merasa ngidam, " tanya Arsen. "Syukurlah anakku tidak banyak permintaan. Sayang sekali ayahnya sendiri tidak mau mengakuinya, " ucap Vivian sambil membelai perutnya yang masih datar. "Kamu tidak perlu khawatir. Meski Rayn tidak mengakuinya, aku akan menjadi ayah yang baik untuknya, " balas Arsen membuat hati Vivian semakin luluh. Tapi entah kenapa susah baginya untuk membuka perasaannya pada pria itu. "Terima atas segalanya Arsen. Kalau tidak ada kamu entah apa yang terjadi pada diriku. Kamu menang dewa penolongku, " ucap Viv