“Lagi ada tamu, Wil?” Tolong jangan ditanya bagaimana kabar jantung Wili, terlebih debarannya. Yang sudah dia persilakan masuk sang kawan. Di mana tadi dirinya membuat alibi, menghampiri Genta yang masih jalan di luar, sebelum melihat eksistensi sandal Marlena. Wili merangkul Genta dan menyeretnya balik ke arah mobil pria itu, membuat Genta bertanya-tanya apa yang Wili bilang, “Barang titipan saya dibawa, kan, Gen? Lho, mana? Tertinggal di bagasi, ya? Ayo ambil, saya bantu ngeluarin.” Genta tak sempat menengok ke belakang ketika bahunya dirangkul, dia justru sibuk dengan kebingungannya sendiri dan maksud dari ucapan Wili. Seingatnya, Wili tidak menitip barang apa pun, apalagi yang katanya tertinggal di bagasi. “Eh, tidak ada?” “Ya, emang barang apa, anjir? Lo nggak ada nitip barang a