Abraham menjemput Sabrina tepat waktu dan tidak ada drama kemacetan atau hal lainnya. Sabrina tersenyum, mencium punggung tangan Abraham, lalu mobil melaju pergi. Tak lama setelah itu terlihat Virzha keluar dari sekolah berjalan kaki menyusuri jalan yang memang dikhususkan untuk pejalan kaki. Langkahnya terlihat sangat pasti, sampai kemudian sebuah mobil berhenti di pinggir jalan dan membuka kacanya. Virzha menghela napas lelah saat melihat pria paruh baya yang duduk di balik kemudi. Padahal kemarin sudah dikatakan olehnya Jika dia tidak akan mau bertemu lagi dengan laki-laki ini. Kenapa selalu datang mengacaukan hidupnya? Batin Virzha bertanya-tanya. "Kenapa kamu tidak mau ikut dengan bapak? Apa tidak cukup bapak sudah meminta maaf sama kamu?" Pria itu bertanya tanpa turun dar