Sabrina mengenakan seragam sekolah miliknya yang didesain khusus dari sekolah salah satu milik Berts family.
Gadis cantik itu menatap tubuhnya dari ujung kaki sampai ujung kepala, dengan senyum semeringah menatap cermin di hadapannya.
"Cantik sekali, sayangku." Abraham memeluk Sabrina dari belakang, meletakkan dagunya di atas pundak gadis itu.
"Aku memang cantik. Sangat cocok untuk menjadi seorang siswi pertukaran," ujar Sabrina.
Datang ke negara ini tentu bukan tanpa tujuan dan bukan tidak ada perencanaan sama sekali. Semuanya sudah dipersiapkan termasuk Sabrina yang akan mengikuti pertukaran sekolah di mana dia dikirim ke negara ini sebagai siswi berprestasi dengan IQ tertinggi di sekolahnya.
"Kamu harus ingat untuk berhati-hati. Aku tidak ingin kalau kamu sampai terluka. Inga
