Darah ketiga remaja tersebut sudah diambil untuk melakukan pemeriksaan di laboratorium.
Ketiganya masih merintih kesakitan dengan tubuh mereka yang masih belum juga pulih. Tidak hanya mengalami patah tangan dan juga kaki, mereka juga harus menikmati rasa sakit dari dalam tubuh mereka.
Abraham melangkahkan kakinya menuju laboratorium dan bertemu dengan Dokter Siska, wanita paruh baya yang sudah lama bekerja sebagai dokter di rumah sakit ini.
"Bagaimana hasilnya, Dokter Siska? Saya sendiri jujur agak penasaran dengan apa yang menimpa tiga anak laki-laki itu," kata Abraham.
Dokter Siska menganggukkan kepalanya. Wanita itu kemudian mengeluarkan hasil laboratorium berupa rontgen, dan lain-lainnya di hadapan Abraham.
"Ada cairan di dalam tubuh mereka. Cairan ini adalah jenis cairan yan
