28

1364 Words

Justine meringis, merasakan sakit saat ia menggerakkan kaki kanan miliknya. Bola mata Justine mengedar, mencari keberadaan sosok yang harusnya masih menemani dirinya, seperti semalam sebelum obat bius menghilangkan kesadaran dan membuat ia terlelap hingga pagi hari.  Ceklek..  Fokus Justine teralih saat pintu kamar yang ia tempati terbuka, menampakkan sosok Kakak Sepupunya- Marchellino Darmawan, pembunuh berdarah dingin lalu dibelakang laki-laki itu turut serta sang Papi, Michell Darmawan. Dua lelaki kejam yang menjauhkan ia dengan Clara, Clara?! Teringat dengan nasib sang istri, kontan saja Justine bertanya pada sosok yang kini berjalan lambat ke ranjang tempat ia berbaring, "Clara mana?! Anak Just mana Pi?!" tuntut Justine menginginkan kabar dimana dua orang kecintaannya.  "Delvano d

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD