Clara Pov Aku ingin mendorongnya agar melepaskan ciumann. Tapi ketika air mata itu menetes, ikut jatuh membasahi wajahku, disana aku melihat kesedihan dan keputusasaan Justine. Laki-laki ini menangis untukku, Tuhan. Aku harus bagaimana? "Aku cinta kamu, sungguh." itulah kata yang Justine ucapkan ketika melepas ciumannya. Ia menatap mataku dengan air mata yang masih mentes dari sudut matanya. Ingin rasanya aku menghapus air mata itu. Menganggukan kepalaku dan mengatakan aku mencintainya juga. Tapi, akal sehatku menolak untuk semudah itu memaafkan kesalahannya yang sangat besar. "Aku mencintaimu, Cla, sangat mencintaimu. Tolong maafkan aku Cla." bisiknya ditelingaku. Justine menenggelamkan wajahnya di ceruk leherku. "Maafkan aku." bisiknya lagi membuat aku tak tahan dan merengkuh tubuh