Wahda kembali menelepon sang ibu untuk memastikan pertanyaannya. “Ndak ikut. Dia sudah lumayan tenang, Ibu titipkan penjagaan ke bulikmu. Makanya Ibu berani datang ke sini,” jelas Kumala. Setidaknya Wahda lega. Sebab ia masih belum yakin bila bertemu sang adik, hubungan mereka akan membaik. Kemungkinan malah Wirda sekarang kian membencinya. Sepanjang perjalanan menuju kos-kosan, Wahda terus memikirkan langkah apa yang akan diambil nanti. Tidak mungkin ia menempatkan orang tuanya di kos-kosan karena kemungkinan mereka sudah tahu, dirinya sudah lama tidak tinggal di sana. Lagi pula secara logika, mana ada wanita yang sudah menikah masih ngekos. Akan tetapi, jika membawa ke apartemen, ia tidak mau Kenrich tambah marah. Orang tua Wahda memang sudah tahu alamat kos-kosan Wahda yang ada di J

