163. Rindu Sekaligus Takut

1352 Words

Wahda meminta Santi memesan taksi online. Selagi menunggu, ia masih berbincang-bincang dengan Damar. Mereka tidak berdua lagi, melainkan ada Santi juga di sana. Kenrich yang melihat interaksi mereka dari dalam mobil. Tidak tahan. Ia ingin memastikan rasa penasarannya. Pria itu pun turun bertepatan saat taksi online yang dipesan Wahda datang. “Wahda!” panggil Kenrich. Wahda menoleh, menatap siapa yang memanggil. Matanya terikat, rasanya enggan melihat ke arah lain selain pada sang mantan. Antara percaya tidak percaya, Kenrich meneriakkan namanya. Ingin rasanya ia menghambur ke pelukan pria bule itu, lalu membelai wajah yang selalu dirindu. Namun, sadar statusnya sudah tidak sama seperti dulu. Kenrich mendekat. “Ken,” panggil Wahda balik. Suaranya lirih, hampir tidak terdengar. “Kamu m

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD