“Semua serba mudah bagi saya. Apalagi hanya masalah sekecil ini,” ujar Kenrich percaya diri. “Lo memalsukan tanda tangan bapak gue? Bener-bener lo ya!” Kenrich hanya tersenyum. “Memalsukan tanda tangan itu tindak pidana. Saya tidak seb0doh yang kamu kira.” Wahda menggeleng, benar-benar heran dengan kelakuan pria satu ini. Ia tidak bisa menebak bagaimana Kenrich bisa semudah itu mempersiapkan berkas pernikahan. Namun, mengingat semua barang pentingnya disita, bisa jadi pria itu sangat licik. Tapi ini tanda tangan bapaknya? Kok bisa? “Sekarang tinggal tanda tanganmu.” Kenrich lantas mencolek anak buahnya yang duduk di depan. “Mana berkasnya tadi.” Anak buah itu memberikannya pada Kenrich. “Tanda tangan!” “Enggak! Gue nggak mau nikah sama lo!” “Itu perjanjian pra nikah. Bacalah dulu.