“Lama nggak ketemu,” ujar wanita itu lagi. “Oh, hai.” Kenrich ganti menyapa canggung. “Apa ini istrimu? Katanya kamu udah nikah. Rumornya banyak menyebar.” Kenrich mengangguk. “Benar. Ini istri saya.” “Cantik sekali. Cantikan aslinya daripada foto yang beredar.” Wahda tersenyum. Ia mengangguk sekilas tanda hormat. “Salam kenal. Saya Wahda.” Wanita tadi mengulurkan tangan. “Saya Meisya. Dulu teman SMA Kenrich.” Wahda menyambut uluran tangan tersebut. “Kak Meisya ke sini sama keluarga? Apa sama teman?” “Sama teman. Ada acara kantor. Saya pengoleksi barang-barang dari BV lho, Ken. Sesekali kalo ada produk baru meluncur, kasih gratis ngapa. Katanya mau ada tas khusus wanita ya?” “Bener. Tunggu saja launching resminya,” jawab Kenrich enteng. “Ya sudah, kalian nikmati waktu bersama.

