Damian mendesah kesal karena waktunya semakin mepet dan dia malah di culik. Laki-laki itu benar-benar tidak habis pikir. Bisa-bisanya dia sampai di culik di hari resepsi pernikahannya. Damian menyandarkan kepalanya ke sandaran sambil menoleh ke arah Herman dengan kesal. "Siapa yang menyuruhmu?" Tanya Damian santai. Laki-laki itu menatap Herman dengan tetapan malas sambil menyilangkan tangannya di d**a. "Berapa dia membayarmu? aku bisa bayar puluhan kali lipat kalau kamu mau memnabrak mereka semua dan melanjutkan perjalanan menuju Aula pernikahan." tambah Damian lagi, berusaha bernegosiasi. Sebisa mungkin laki-laki itu tidak ingin melakukan pertarungan yang bisa membuat wajahnya kurang tampan, padahal hari ini dia akan dipajang bersama Alana yang dia yakini pasti sangat cantik. Herman dia