118. Kadang Lembut, Kadang Kasar

1678 Words

Terlihat Yasmin melangkah pelan di jalanan trotoar, yang menurutnya lebih aman dari pada dirinya berjalan di pinggir jalan raya seperti tadi. Yasmin sadar, kalau memang dirinya yang salah tadi. Karena tidak seharusnya ia berjalan di pinggir jalan yang lumayan ramai dengan kendaraan lewat, hingga membuat dirinya terluka oleh ulahnya sendiri. Meskipun begitu, tidak menutupi kalau saat ini Yasmin sesekali merintih karena merasakan perih di sikunya yang terluka. Sambil terus melangkah, ia melihat ke arah depan, sisi kanan untuk mencari tempat untuk sekadar ia duduk. 'Itu di sana ada bangku, lebih baik aku duduk di situ saja,' gumam Yasmin lirih, dengan melangkah ke arah bangku. Akhirnya Yasmin menemukan bangku panjang yang berada di pinggir jalan, ia pun memilih duduk di situ. 'Iiiss ..

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD