“Sabrina akan menikah dalam beberapa hari ini, Ray,” ucap Indah yang kala itu tengah membesuk putranya di tahanan. Mendengar perkataan ibunya, rahang pria itu mengeras. “Sabrina akan menikah dengan pria si pemilik cafe?” tanyanya. “Siapa lagi." Indah mengangkat bahu. Rayhan menatap ibunya lekat. “Apa mama tidak bisa mengeluarkan aku dari sini? Apa kakek masih menentangnya?” Kepala Indah mengangguk cepat. Ini pilihan sulit untuknya. Erlangga akan mencoret nama mereka dalam daftar ahli waris dan mengambil semua aset yang dimilikinya termasuk butik yang dia pegang. Erlangga meminta dia dan suaminya untuk memulai hidup dari nol lagi bila dia bersikukuh untuk memproses pembebasan bersyarat Rayhan. Dan, sungguh Dipta maupun Indah tidak siap untuk hal itu. Mereka seolah enggan untuk melepa