Mereka duduk di sofa.
"Kamu tinggal dimana sekarang?" Aya menggenggam telapak tangan Bu Suti. Temannya itu kulitnya terlihat lebih gelap, dan tubuhnya kurus.
"Kurnia."
"Bagaimana kamu bisa bertemu El, anakku. Bapak nya Zia itu anakku."
"Oh. Aku tidak menyangka."
"Ceritakan bagaimana kamu bisa sampai ke sini. Eh, tunggu mereka cucu kamu?"
"Iya. Begini ceritanya. Tadi sore Reno menangis minta ayam tepung. Aku tidak ada uang. Saat itu Zia beli ayam tepung. Dia beri Reno empat ayam tepung dan uang empat ribu. Saking kaget kami tidak sempat mengucapkan terima kasih. Lalu kami terus berjalan, tiba di sini. Aku lupa kalau ini kampungmu, Aya. Lalu melihat Zia, kemudian diajak bapak nya Zia ke sini."
"Kamu dari Kurnia naik apa?"
"Jalan kaki."
"Anak-anak ini jalan juga?"
"Iya."
"Ya Alla
