Subuh di rumah sakit. Irfan dan Afi salat subuh berdua. Selesai salat, Irfan memutar arah duduknya menghadap Afi. Afi meraih tangan Irfan, dicium punggung tangan suaminya. Irfan meraih kepala Afi, dikecup puncak kepala istrinya. Tatapan mata mereka bertemu, wajah Afi merona. Irfan memegang dagu Afi, agar Afi tidak menundukkan wajahnya. Irfan menggeser duduk lebih dekat. Mata Afi masih menatap Irfan. "Lepas ya." Irfan meminta persetujuan Afi. "Iya." Afi menjawab pelan. Irfan melepaskan bagian atas mukena Afi. Irfan juga melepas pecinya. Jantung Afi berdetak lebih cepat. Perasaannya berdebar tak menentu. Menunggu apa yang akan Irfan lakukan kepadanya. Siap tidak siap, ia harus siap, karena Irfan sudah sah menjadi suaminya. Wajah Irfan mendekat. Irfan mengangkat dagu Afi. Bibirnya men