El pulang setelah Aay datang dari Banjarmasin. Tiba di rumah. Setelah salat dzuhur dan makan siang, El dan Elia istirahat. Di rumah mereka sudah rame orang yang membantu memasak makanan. Agar bisa istirahat dengan tenang. Mereka pindah ke rumah orang tua El. Di rumah hanya ada mereka berdua. Karena Acil yang membantu di rumah juga pergi ke rumah Nini Rara. El mengajak Elia untuk ke kamarnya. Tapi Elia merasa lebih nyaman di kamar tempat ia menginap dulu. Karena di sampingnya ada taman, persis sama dengan kamar di rumah Nini Rara. "Wangi sekali." El menghirup aroma tubuh istrinya. "Habis dilulur. Nanti malam katanya mau ditimung." "Iya, biasanya memang begitu kalau pengantin mau bersanding di pelaminan. Jadi keringatnya itu wangi." "Setelah salat subuh nanti dirias." "Kalau begitu