Bab 20. Calon Mantu

1129 Words

Happy Reading Sebuah tamparan keras menggema di sebuah ruang tamu. Aruna memegangi pipinya yang terasa panas dan perih karena mendapatkan tamparan dari sang ayah. Matanya berkaca-kaca bahkan tubuhnya masih terduduk di lantai yang dingin. Aruna merasa sangat bersalah dan dia menyesal telah membuka aibnya sendiri. Aruna tadi sempat mengira jika kedua orang tuanya sudah lupa dengan apa yang dia ucapkan karena setelah itu keluarga dari calon suami Kinan datang dan mereka langsung menyambutnya. Namun, setelah sampai rumah ayahnya langsung murka dan menamparnya. Bahkan Aruna tidak diberikan kesempatan untuk menjelaskan. "Apa yang ada dalam pikiranmu, Runa?! Bisa-bisanya kamu selingkuh dengan Dimas!" seru ayahnya. Dia sangat malu sekali terhadap keluarga adiknya itu. Selama ini keluarganya

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD