Setelah mata ku melihat sebuah kursi yang kosong di barisan paling belakang, maka aku pun segera berjalan menuju tempat itu. walau aku tak tahu ini bangku memang benar disediakan buatku atau siswa yang biasa menempatinya sedang tidak masuk. Bodo amat! Aku lulu duduk di sebelah seorang siswa dengan potongan rambut agak acak-acakan dan postur tubuh sedikit lebih kurus dibandingkan aku. “Sekarang pelajaran dilanjutkan!” Suara Bu Tini terdengar lantang sesaat setelaha aku menjatuhkan pantatku di atas bangku. Beberapa saat aku menatap papan tulis dan menyimak apa yang telah tertulis di sana. Tampaknya Bu Tini sedang flashback, mengulang kembali pelajaran kelas dua. Suasana kelas makin terasa mencekam dan hening. Kecuali suara Bu Tini yang teriak-teriak memaki seisi kelas yang dia katakan bodo