“Gimana Pras, mau gak jadi suami semusim tante? Mumpung tawarannnya masih berlaku loh, hehehe.” Tiba-tiba Tante Melia bertanya sesuatu yang sangat mengejutkan, bahkan hampir saja aku keselek makanan, untungnya masih dikunyah. “Hehehe, jujur aja saya belum paham yang demikian. Apa bedanya sekarang dengan jika saya menjadi suami semusimnya Tante. Bukankah tujuan akhirnya sama saja hanya seperti ini. Istimewanya dimana, Tan?” Aku balik tanya. “Bener sih, hanya mungkin ada sedikit komitmen aja. Seperti ada ikatan gitu, walau kawin kontrak alias suami semusim itu menyelahi aturan hukum di Indonesia, namun setidaknya kita jadi bisa saling menjaga, untuk tidak saling mengobral, hehehe.” Tante Melia menjawab malu-malu. “Gak ada jaminan juga, Tan. Yang berumah tangga aja masih banyak yang selin