Rasa penasaranku semakin membubung tinggi. Dan aku pun segera sedikit wajahku pada kaca jendela yang ternyata gordengnya tidak terlalu rapat menutunya. Sebenarnya sudah dirapatkan namun karena ada bunga kaktus yang cukup tinggi, sehingga ujuang gordennya tersingkap dan ayal lagi, aku bisa melihat seluruh keadaan dalam ruangan. Sinar lampu yang tidak terlalu terang, namun cukup memberikan cahaya pada mataku untuk bisa menyaksikan apa yang sedang di dalam ruang guru itu. Dan seketika itu juga aku merasakan ada sambaran petir maha dahsyat yang sekonyong-konyong menyembarku tanpa ampun. Sekujur tubuhku tersentak dan bergetar hebat saat mendapati Pak Daadang sedang duduk di kursi kursi guru yang sepertinya sengaja ditarik ke tengah ruangan agar dia leluasa duduk di sana. Pak Daadan hanya me