Dengan tangan bergetar, Rielle mengetik pesan singkat, dan tidak butuh waktu lama pesan itu dibalas. Beberapa detik kemudian, ponselnya bergetar, sebuah panggilan masuk. Nama Harven terpampang jelas di layar, membuat napasnya sedikit lebih lega. Rielle segera menempelkan ponsel ke telinganya. "Sudah sampai atau masih di jalan?" tanyanya cepat, suaranya terdengar sedikit bergetar meski ia berusaha terdengar tenang. "Baru saja memarkirkan mobil," jawab Harven dari seberang sana. Ada nada cemas dalam suaranya. "Ada apa, sayang? Apakah terjadi sesuatu?" Rielle menggigit bibir bawahnya, menahan rasa sesak yang tidak mampu ia jelaskan. "Ini alasan kamu maksa untuk nganterin aku?" tanyanya tanpa basa-basi, berusaha menyembunyikan guncangan hatinya. Hening sejenak di seberang sana, sebelum sua

