13. Sudah Berakhir

1218 Words

Rielle dan Jehan duduk bersebelahan di bangku taman. Angin pagi berhembus pelan, membawa aroma bunga yang mulai bermekaran. Jehan menatap Rielle cukup lama sebelum bertanya dengan nada khawatir, "Apakah kakimu baik-baik saja?" Rielle mengangkat alisnya, sedikit heran. "Kenapa bapak begitu ..." "Bukan pak," potong Jehan cepat, nadanya sedikit tajam. Tatapannya menusuk Rielle, seolah tersinggung. Rielle menatapnya bingung. "Pak, kita ..." "Kak," tegas Jehan lagi. "Panggil aku Kak seperti biasanya kamu memanggilku dulu. Aku bukan lagi gurumu, Rielle." Rielle tersenyum tipis, tapi ada nada sindiran di suaranya. "Tapi sekarang saya keponakan Anda. Bahkan suami saya memanggil Anda Papi. Apa saya perlu memanggil Anda Papi juga? Baiklah, saya akan panggil Anda Pa ..." "Rielle." Nada suara Je

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD