Dana masih kebingungan mencari keberadaan sang istri yang tiba-tiba pergi. Tapi Dana yakin, Elya tidak mungkin keluar dari rumah ini. Malam-malam begini.. Lagipula, saat pergi tadi wanita itu tidak membawa ponsel atau dompetnya. Ia hanya pergi begitu saja karena marah besar.
Sampai akhirnya, terpaksa Dana turun ke lantai satu seusai naik-turun ke lantai dua dan tiga. Tepatnya toko cokelat mereka yang telah tutup dan gelap sekali di sana. Hanya ada beberapa cahaya dari luar yang menerobos masuk melalui jendela toko ini. Dana sengaja tidak menyalakan lampu toko ini. Ia menggunakan instingnya berjalan menyusuri sudut-sudut toko yang gelap ini.
Samar-samar Dana mendengar suara wanita menangis, lirih sekali suaranya. Jika Dana tak ingat akan istrinya, sudah pasti Dana pastikan itu suara kunti
