Kelas sastra modern itu sunyi kecuali suara ketikan laptop dan halaman buku yang dibalik. Liora duduk di baris tengah, wajahnya datar, rambutnya diikat asal-asalan. Di bawah matanya, dua lingkaran hitam pekat, tanda jelas semalaman ia nggak tidur. “Lio, kamu kok kayak panda hari ini?” Suara Vani memecah keheningan, diikuti tawa kecil dari sebelahnya. “Panda tapi masih cantik sih, ahaha,” timpal Vina, kembarannya, sambil mencondongkan badan. Liora mendengus pelan, menutup laptopnya. “Udah biasa ya, kalian tuh absurd tiap pagi.” Vani menatapnya lebih serius. “Tapi beneran, Lio. Kamu kenapa? Dari kemarin mukamu kayak habis perang. Katanya kamu sama Zayne sempat berantem di parkiran kampus?” Liora diam sejenak, menatap ke arah luar jendela. Napasnya berat sebelum akhirnya ia berkata datar

