80 | Marah Tanda Sayang

1307 Words

Sudah jelas, kan? Marahku tandanya sayang. Kalau tidak marah, berarti aku setidak peduli itu. . . "Ya, mereka aman. Langsung membuat aduan ke kantor polisi. Kamu tenang saja." Batu besar yang mengimpit d**a Sakti rasanya bergeser hingga memberikan kelegaan luar biasa, meski setelahnya dia teringat dengan papa dan kembali sesak lagi. Erangan beliau di saat itu merajamnya kecemasannya. Untung Sakti belum pergi dari rumah ini, dirinya justru kembali masuk dengan mengabaikan luka di kaki maupun lengan. "Papa!" Sakti menolak untuk tetap tinggal di mobil dan membiarkan orang-orang Om Aksa yang menggeledah mencari Papa Wira, Sakti ingin dirinya yang terjun langsung untuk itu. Sakit dan perih di kaki anehnya seperti tidak terasa, apalagi saat dia menemukan papa tergeletak di kamar tamu.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD