Aku tahu sekarang kita telah saling memiliki, tetapi tidak menutup kemungkinan kisahmu sebelum denganku tak mampu memercikkan bara api. . . "Bi, lihat suamiku, nggak?" "Nggak, Neng." Oh, oke. Cely pun ke luar, mencari suami yang tidak dia temukan di kamar. Sebetulnya bebas, sih, Mas Sakti mau ke mana saja, apalagi tadi posisinya Cely sedang mandi. Namun, ini di luar kebiasaan. Biasanya, kan, kalau sudah masuk kamar, Mas Sakti keluarnya nanti menunggu Cely. Atau jika tidak, beliau ketuk pintu kamar mandi dan laporan. Misal, mau antar papi dulu or apalah gitu. Nah, ini tidak. Cely pikir masnya tiduran di kasur. Dia lantas celingukan. Ponsel masnya tidak dibawa pula. Ah, sudahlah. Mungkin tadi lupa tidak pamit dulu saat mau meninggalkan kamar. Toh, nanti juga balik saat azan Magrib.