35 | Sahur, kok, Basah

2237 Words

Tentang cinta, aku selalu dapat yang pahit-pahit sebelumnya. Namun, denganmu manis sekali. Semoga tetap seperti ini. Selamanya. Bisa tidak, ya? . . "Sahur, sahur!" "Sa, Cely ... sahur!" Dari semua kamar, hanya kamar pengantin saja yang masih tertutup sejak tadi. Sedang waktu sudah menunjukkan pukul setengah empat. Tidak ada salahnya dibangunkan, bukan? Mereka harus sahur. "Kak? Sakti? Sahur!" Bukan cuma ibu Sakti saja yang mengetuk pintu itu, tetapi Mami Tania juga turut serta membangunkan para penghuni kamar. "Semalam mereka begadang kayaknya, Bu. Saya pas lewat pengin ambil minum, denger suara khas pengantin baru." Jujur, Tania mendengarnya. Mungkin Sakti dan Cely pikir orang-orang sudah tidur, jadi aman. Ya, memang sudah tidur, hanya saja Tania haus di pukul setengah satu di

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD