S2-13 Pertahanan Diri

1689 Words

Pukul 06.50 pagi. Cahaya matahari pagi menyelinap melalui kisi-kisi jendela ruang kerja HorizonOne, menyoroti tumpukan kertas, maket 3D setengah jadi, dan dua cangkir kopi—satu hitam pahit, satu kopi oat tanpa gula. Cantik sudah duduk di depan layar besar, mengenakan kemeja putih longgar yang diselipkan ke rok pensil warna navy yang panjangnya hanya sampai di atas lutut, rambutnya digulung rapih. Di tangannya, stylus tablet berpindah-pindah, menyunting poin demi poin dari slide presentasi. Ezra masuk sambil menenteng laptop dan folder tipis. Tanpa banyak kata, ia meletakkan semuanya di sebelah Cantik dan menyalakan monitor kedua. “Aku kira kamu cuma becanda soal jam tujuh kurang lima,” gumam Cantik tanpa menoleh. Ezra menarik kursinya. “Aku selalu serius kalau urusannya sama kamu.” C

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD