“Ya, Van?” Nicholas menjawab panggilan Revan sambil melangkah keluar dari ruang makan diikuti Ayara yang hendak mengantar hingga pintu. Meski sedang perang dingin, tetap saja Ayara melayani suaminya dengan baik. Mungkin karena amarah di hatinya berhasil diredam oleh perasaan cintanya yang lebih mendominasi. Terlebih di sisa umur pernikahan mereka, Ayara ingin sempurna dalam melayani Nicholas. “Pak, maaf saya terlambat ke kantor ... saya sedang di kantor polisi untuk membuat laporan kehilangan.” Revan menginformasikan. Nicholas menghentikan langkahnya. “Apa yang hilang, Van?” “Saya dijambret, Pak! Hari ini saya pergi ke kantor menggunakan MRT lalu saat hendak turun dari MRT saya dijambret ... tas berisi Ipad, dompet dan beberapa berkas yang saya bawa pulang ke rumah dibawa lari oleh d

