"Tapi aku maunya kamu, Babe" ujar Gama dingin sambil semakin mencengkeram tangan Kina.
"Kak... Lepas Kak... Aku... Aku harus pulang. Mami pasti khawatir kenapa aku belum pulang jam segini."
"Tarik dulu kata-kata kamu yang minta putus."
"Gak Kak. Aku gak bisa sama Kak Gama lagi. Dari pada Kak Gama minta kita jangan putus, lebih baik Kakak khawatirin Kak Angela, gimana kalau dia hamil?"
"Cih! Kami main aman, Babe, tenang aja. Lagian bukan sekali dua kali aku melakukannya sama jalang itu!" ucap Gama enteng.
Kinan tidak percaya atas apa yang di dengarnya dari mulut Gama.
"Terserah Kak. Aku mau pulang, tolong lepas."
Kinan rasa percuma menasehati Gama yang sudah terbiasa dengan perbuatan menjijikkan seperti itu. Dan Kina tidak ingin lagi mencampuri urusan Gama, apapun itu!
"No...
