aku tau ketika kepergian seseorang, penyesalan itu akan datang..
tapi setiap saat aku lupa bahwa perpisahan bisa terjadi kapan saja...
aku orang yang buruk saat merayakan hari perpisahan...
***
"Senang bergabung denganmu Mrs.Margareta" David tersenyum menjabat tangan Kayla dan berdiri untuk merapikan jasnya.
Setelah kepergian David dari ruanganya, Kayla masih terpaku dengan apa yang di lihatnya David yang sekarang berbeda jauh dari David yang dulu.Kayla bahkan melihat David seperti orang asing,David yang sekarang terkesan lebih dingin bahkan tatapan matanya hanya kekosongan sama seperti perasaan yang ada di dalam hati Kayla.
"Kau tak ingin memakan sesuatu?"Rania sepupunya Kayla biasanya datang mengunjunginya. Mereka kini sedang keluar untuk bertujuan makan bersama tapi hanya Kayla yang tak ingin makan apapun.
"Tidak sania aku tidak bernafsu makan apapun"Kayla sedari tadi hanya memutar gelas yang terdapat wine.
"Apa yang menganggu pikiranmu?katakan padaku"Rania mengambil gelas Kayla dan meminumnya.
"Dia datang Rania....dia datang kembali barusan dan dia melupakan aku"Kayla kembali teringat akan pertemuanya dengan David beberapa jam yang lalu.
"Siapa yang kau maksud aku tidak mengerti?"Rania mengerenyitkan alisnya mendengar ucapan Kayla yang terdengar aneh baginya.
"David dia kembali...dan aku dengan bodohnya tidak mengetahui dia salah satu investor yang ada di perusahaanku" Kayla menjambak rambutnya, ia tak tau harus bagaimana sekarang bagaimana ia harus bersikap.
"Bagus dong...bukankah kau mencari David selama ini?tuhan sudah merencanakanya Kayla, kau di pertemukan lagi denganya kembali" Rania menyemangati wanita yang kini sedang frustasi.
***
David melemparkan jasnya di sofa yang ada di kamarnya, ia melangkah untuk membuka laci di nakasnya mengambil beberapa obat- obat yang bisa menghilangkan nyeri di kepalanya.
Setelah meminumnya David berusaha memejamkan matanya tapi, setiap kali dia memejamkan matanya wajah seseorang wanita terlintas di pikiranya.
David berusaha mengingat dimana dia pernah bertemu wanita yang ada di di dalam potongan ingatan sebelumnya, kenapa hatinya merasa sakit setiap bibir itu berusaha untuk mengatakan sesuatu.
"Ahhhh"David memegang kepalanya yang sangat sakit semakin dia paksa. untuk mengingat moment yang dia lupakan karena, kecelakaan yang beberapa tahun lalu sempat merenggut nyawanya. Membuat ia kehilangan separuh memorynya.
"Siapa kau sebenarnya? kenapa aku tak bisa mengenalimu."David membuka matanya memandang langit kamarnya.
Ring...ringgg
''hallo sayang apa kau sakit?" Terdengar suara lembut yang menyapa pendengaranya.
"Tidak aku hanya sedikit pusing, ada apa?" David berusaha mengatur suaranya agar kekasihnya tak khawatir padanya.
"Aku sedang menuju panthousemu sebentar lagi aku akan kesana"
"Baiklah aku menunggumu" David tak tai lagi harus menjawab apa karena meskipun, ia menolak untuk kekasihnya datang wanita itu tetap akan berkuat dengan pendirianya untuk datang menemui dirinya.
Clara wanita yang 4 tahun ini bersama David.David mencintai Clara seperti Clara yang juga mencintainya wanita itu yang menemaninya dan merawatnya saat dia sedang dirumah sakit, dan mengalami kelumpuhan sementara.
David jatuh cinta terhadap Clara tapi setiap Clara memintanya untuk memulai hubungan lebih serius. hati David terasa berat seperti ada sesuatu yang mengangganjal di hatinya.
***
"Sayang" Clara datang dan mengusap pipi David yang kini sedang memejamkan matanya.
"Hm..kau datang"David menarik Clara hingga wanita itu jatuh terbaring di atas tubuhnya.
"David ada apa denganmu?" Clara menatap wajah David yang terlihat berbeda, Clara melihat wajah David yang memucat.
"apa aku melupakan sesuatu? tiba tiba saja aku bertemu dengan seseorang yang membuatku merasa betemu denganya sebelumnya." David kembali menatap mata Clara.
"kenapa kau diam Clara?kau dokter yang menanganiku waktu itu apa ada hal yang ku lupakan." David kembali bertanya pada Clara karena mungkin saja Clara tau apa yang terjadi padanya.
" tidak kurasa kau mengingat semuanya...dan tak ada yang salah dari kecelakaanmu mungkin saja itu halusinasimu sayang." Clara terpaksa berbohong akan kesehataan David.
"baiklah lupakan saya...aku menginkanmu Clara." David mencium bibir Clara dengan penuh nafsu tanganya kini sudah berjalan di sepanjang belakang dress Clara, menarik perlahan reseliting dress Clara.
"Ahhh." bibir David kini telah menjalar menuju leher Clara dan meninggalkan bekas kemerahan pada leher putih Clara.
David menangalkan dress Clara dengan cepat dan hanya meninggalkan CD dan bra renda berwarna merah muda. ciuman David semakin turun di kedua p******a yang kini telah terbebas dari bra yang juga telah ia sobekan menjadi dua bagian. David menghisapan salah satu puncak p******a Clara seperti pria yang kehausan, tangan David kini telah menekan titik sensitif Clara dan memaikanya dengan ritme yang pelan.
Erangan dan desahan Clara memenuhi setiap sudut kamar yang kedap suara. Tubuh Clara melengkung tak kuat menahan gejolak gairah yang dihasilkan oleh jemari David yang bermain di miliknya Yang kini telah basah.
"David, please." Clara memohon dengan Matanya yang sudah berkabut.
David membuka gespernya, beralih ke kancing celananya lalu menurunkan resletingnya dengan cepat. David memberikan apa yang Clara minta. Dia memasuki Clara, menghujam Clara dengan miliknya Setiap hentakan David memberikan kenikmatan tiada tara bagi
Clara.
****
David menghidupkan pematik dan mulai menyesap nikotin yang kini bisa sedikit menenangkan pikiranya.Clara kini masih tidur setelah mencapai puncak kenikmatan.
Saat David melakukan itu bersama Clara.semuanya tidak di dasari rasa suka David hanya bernafsu bahkan saat dia kembali b******u dengan Clara tadi wajah wanita yang ada di dalam ingatanya kembali melintas di pikiranya.bahkan desahan itu memenuhi telinganya David masih membayangkan wanita lain padahal jelas Clara yang ada di bawahnya.
"Siapa dia sebenarnya,aku akan mencari tau tentang siapa kau sebanarnya"David mengepalkan tanganya.
***
Kayla sedang menikmati makan siangnya di salah satu cafe yang tak jauh dari kantornya sebenarnya hari ini tubuhnya terasa sedikit tidak nyaman tapi Kayla tetap mememaksakan dirinya untuk berkerja. karena, Kayla masih memikirkan banyak file yang harus dia tanda tangani hari ini.
"Apa aku boleh bergabung disini"
Kayla yang sebelumnya sibuk membuka email di handphone seketika merasa kaku mendengar suara yang selalu dirinya hapal meskipun sudah 6 tahun berlalu.David!!
"Hei apa kau melamun"David kini melambaikan tanganya di hadapan Kayla untuk membuat wanita di depanya ini sadar.
"Ahh aku minta maaf,silahkan"Kayla tersenyum untuk berusaha menutupi kegugupanya.
Nafsu makan Kayla seketika hilang, beberapa Kayla mencuri padang melihat David yang kini sedang serius menikmati makan siangnya.
"Aku rindu David sangat merindukanmu,aku minta maaf...maafkan aku yang membuatmu pergi meninggalkanku,aku mencintaimu sangat mencintai sampai rasa sakit yang telah aku terima membuat aku semakin bersalah padamu."
Air mata Kayla menetes dia berusaha mengusap air matanya tapi ada tangan David kini lebih cepat mengusap air mata Kayla.
"Jangan menangis itu tak pantas di wajah cantikmu"ucapan David membuat Kayla merasa ragu bahwa David melupakanya.
"aku minta maaf atas ketidak nyamananmu nona Kayla"David menarik tanganya dari wajah Kayla.
"ah aku juga minta maaf menangis di depanmu"Kayla merasa tak nyaman dengan apa yang David lakukan barusahan hatinya serasa bergetar dengan cepat.
"kau punya masalah Kayla?"David merasa tertarik mendengar ucapan wanita di depanya.
saat bersama Kayla David merasa tak asing, benar-benar merasa ada yang aneh pada dirinya.serasa nyaman itu lah definisi David saat berada di dekat Kayla. David merasa Kayla adalah hal yang ingin selalu dia miliki sekarang.entah bagaimanapun, caranya David akan mendapatkan wanita di depanya ini.
"aku izin pergi dulu Mr.David karena ada urusan di kantor"Kayla mengemaskan barangnya untuk di masukan kedalam tasnya, David hanya mengangguk dan melihat tubuh itu perlahan menjauh darinya. Mata David David melihat dompet Kayla yang ternyata, tertinggal di atas meja.
"Apa ini bisa menjadi alasan untuk aku bertemu denganmu lagi?."David mengambil dompet Kayla dan memasukanya kedalam saku jas yang dia pakai