Amara yang melihat perubahan raut wajah Raymond, memutuskan untuk beranjak ke kamarnya sembari menggendong Theodore. Namun sebelum sempat bangun, sang dosen keburu menahan tangannya. "Amara. Saya akan menerima telepon ini, dan saya harap kamu mau menemani saya sampai pembicaraan ini selesai," pinta Raymond dengan tatapan mata serius. Amara pun menatap mata Raymond dan mengangguk. "Kalau begitu, biarkan saya menaruh Theo di boks bayi biar dia nyaman tidurnya." Raymond akhirnya melepas tangan Amara, dan melihat gadis itu yang perlahan meletakkan Theodore ke dalam boks bayi. Ponselnya masih berdering, menandakan jika sang pemanggil memiliki urusan penting dengan dirinya. Setelah Amara duduk di sampingnya, Raymond menerima panggilan itu dan mengaktifkan mode pengeras suara. "Ada apa kamu