Lian melirik PapperBag yang di pegang oleh Lika. Apalagi gadis itu terlihat sangat senang dan memeluknya seolah Lian ingin merebutnya. Tapi karena sekarang sedang menjalankan misi, Lian memilih mengabaikannya dan berniat akan melihatnya diam-diam ketika Lika sudah tidur nanti. "Ada yang tidak aku pahami. Bolehkah aku bertanya Tuan Muda?" tanya Lika setelah kembali duduk di kursi yang sebelumnya dia duduki. "Katakan!" "Sebenarnya kenapa Philomel sampai membuang waktunya dan membuang tenaga kerjanya hanya untuk mengawasi seorang gadis pincang? Bukanklah memasukkannya untuk kerja paksa seperti ibunya jauh lebih mudah?" Pertanyaan Lika sudah Lian duga. Melihat Ishaka mengangguk setuju, laki-laki itu jelas memiliki pertanyaan yang sama. "Louis Lombre jauh lebih penting dibanding yang kamu