Pagi hari ketika Lian keluar untuk sarapan, tatapan aneh dilayangkan oleh ketiga temannya. Laki-laki itu berusaha tidak peduli, tapi lama-lama Lian menjadi kesal. "Jadi, diantara satu kardus Parfum mahal yang Ketua kita berikan pada adik angkat kita, tidak ada satupun yang untuk kita?" ucap Mikha sengaja menyindir. Killian diam saja sambil terus mengunyah sarapannya. "Apakah sekarang ketua sudah mulai pilih kasih sejak ada Adik Angkat kita?" ucap Kael menanggapi. "Kabarnya tetangga sebelah yang menggoda adik angkat dibuat babak belur dan tidak bisa berdiri lagi otongnya." bisik Ishaka dengan nada geli. "Sejak kapan Ketua seperhatian ini yah?" tambahnya lagi. Bukan hanya telinga yang memanas, tapi kepala Lian juga memanas karena menahan kesal. Apalagi beberapa menit kemudian pintu depa