Gisela Pov Papa menatapku tajam ketika aku berusaha melawan ketika hendak dibawa ke bandara, aku menatapnya marah dan benci, kenapa harus seperti ini memaksaku untuk pergi, kenapa harus dengan cara mengurungku dan menjagaku dengan 2 pengawal ini. Aku bukan anak kecil yang perlu penjagaan. “Aku gak mau ke Wina dengan cara ini Pa” kataku masih berusaha menahan suaraku. “Kita harus ke Wina Gisel, harus!!!” kata Papa dengan tegas dan tidak mau dibantah. “Hahahaha Papa kira dengan membawaku ke WIna, aku akan mengikuti kata – kata Papa lagi? Tidak Pa, aku akan semakin memberontak, aku akan meninggalkan balet, aku akan membenci balet” “Lihat Ma, anak kamu kenapa sekarang jadi pembangkang seperti ini, apa Mama tau kenapa Papa bisa menemukannya di Restoran?, ya Tuhan… dia berciuman dengan seor

