Air Mata Sahda - Chapter 41

1306 Words

Sahda masih menangis di dalam kamar nya, kamar tanpa penerangan sesuai keadaan serta kenyataannya saat ini. Sahda tak menyesali keputusannya, keputusan dalam membongkar sisi gelap pernikahannya ini. Yang ia ketahui, saat ini adalah saat yang baik untuk mengungkapkan keborokan yang ada di dalam rumah tangganya. “Sahda,” panggil Fathur dari luar kamarnya, ia tak henti memanggil nama istrinya. “Maafkan aku, beri aku kesempatan satu kali saja. Aku janji akan memperbaiki semuanya, aku janji Sahda.” Sahda enggan menjawab permohonan maaf dari Fathur, yang ia tahu rasa sakit ini sudah meradang hingga menjadi borok besar dalam hatinya. “Sahda,” Sahda beranjak dari duduknya lalu membuka pintu kamar yang sedari tadi di kunci olehnya dari dalam, tatapan matanya sangat tajam saat menatap wajah Fath

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD