Air Mata Sahda - Chapter 38

1406 Words

Keesokan harinya, Una sedang memasak sarapan di dapur. Citra menghampirinya, Ia memeluk Umi mertuanya itu dari belakang. Una memang selalu memanjakan Citra maupun Sahda, baginya Citra maupun Sahda adalah anak perempuannya. “Umi wangi banget deh,” “Mmm-mmmm, yang gombal cucu Umi apa menantu umi nih.” “Dua-duanya dong Umi,” “Oh gitu, kamu juga cantik. Umi makin sayang, cantik luar dan dalam seperti Sahda.” sindir Una, ia melihat Sahra datang dari arah kamar tamu di rumah Sahda. “Makasih Umi, umi Citra bantu apa dong?” tanya Citra dengan nada yang sangat manja. “Bantu doa aja, supaya Fathur dan Sahda pulang bawa senyuman.” sahut Una. Sahra mendekati mereka, menghampirinya dengan senyuman. Una seakan tak mampu menutupi rasa kesal terhadap wanita berparas ayu ini, “Pagi Umi una, Kak Citr

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD